Home » » Ini kesalahan- kesalahan fatal saat cagub dan cawagub debat.

Ini kesalahan- kesalahan fatal saat cagub dan cawagub debat.

Written By Unknown on Jumat, 21 September 2012 | 02.10


 MENGANALISA DIALOG DEBAT CAGUB
&
CAWAGUB  DKI PERIODE 2012/2017
 
PENGANTAR & TUJUAN
Berhubung akan dilkasanakan pemilu KaDa DKI Jakarta yang telah memasuki putaran kedua / final round, Cagub dan Cawagub mendapatkan hak yang sama yaitu berkampanye, berorasi, berkomunikasi dan berinteraksi langsung kepada masyarakat kota Jakarta demi mendapatkan pencitraan yang baik di depan public. Para cagub dan cawagub juga berkesempatan untuk menyampaikan visi & misi mereka untuk ibukota Negara. Dalam menyampaikan Orasi dan mempertajam visi & misi mereka masing-masing, maka dibutuhkan juga Komusikasi yang sangat baik agar dapat membentuk citra baik dan dapat menarik hati masyarakat serta mendapat simpati.
Maka dari itu, Komunikasilah yang akan kami bahas, melalui tayang ulang “JAKARTA MEMILIH” DEBAT CAGUB DAN CAWAGUB DKI JAKARTA yang dilangsungkan di salah satu satsiun televisi  nasional. Berikut analisis kami, dan selamat membaca.


ISI ANALISI
Etika berdialog  foke ;
v  Fauzi Bowo terlalu mengutamakan Emosi.
v  Memunculkan keegoisannya.
v  Sikap terlalu mendominasi jalannya diskusi, sedangkan berdiskusi perlu menghormati lawan diskusi tersebut.
v  Cara berdialog foke lebih cenderung menyinidir masalah SARA.

Eika berdiskusi Nachrowi Ramli;
v  Kata-kata yang di keluarkan oleh nachrowi,cenderung menyinggung masalah privasi lawan bicaranya ( jokowi dan ahok).
v  Menyinggung masalah SARA.
v  Sering sekali, nachrowi memancing emosi lawan dengan sindiran-sindiran yang  kurang baik untuk di katakan.
v  Foke dan Nachrowi , menyonbongkan diri karena mereka imcumbent yang di dukung partai-partai besar.
v  Peranya kurang dominan, di bandingkan oleh peranya basuki / ahok

Bahasa verbal Foke dan Nachrowi
Fauzi Bowo, lebih tenang di bandingkan Nachrowi. Sedangkan Nachrowi, menurut kami lebih cenderung menganggap enteng lawan debatnya  , merendahkan statement  pihak lawan. Bahasa yang digunakan oleh pasangan ini, terutama foke dapat dikategorikan lebih baku dibandingkan nachrowi.

Bahasa verbal jokowi dan ahok.
Menurut kami  , jokowi mudah terpancing provokasi dari pihak lawan, sehingga jokowi membalas dengan singgungan kepada pihak lawan. Sedangkan  Bahasa verbal ahok, tegas, namun  mudah terprovokasi juga oleh  perkataan pihak  lawan debat. Bahasa yang mereka gunakan tergolong baku dan terkadang tidak baku.

KESIMPULAN

Jadi kesimpulan dari kelompok kami, dari kedua pihak tersebut masih memakai tingkat emosi yang tinggi dalam menghadapi provokasi antar pendapat dari setiap pasangan kanidat cagub dan cawagub. Dari kedua pasangan tersebut masih melanggar etika perdebatan dan diskusi secara formal di depan public, karena mereka adalah public figure, seharusnya memberikan citraan yang baik untuk masyarakat.,Seharusnya mereka tidak menyinggung masalah ras dan SARA karena akan memberikan dampak negative bagi masyarakat.


PENUTUP
Demikian analisis dan persembahan dari kami,  masih banyak kekurangan kata prakata yang kami sajikan  dari kelompok  ini, sebuah proses pembelajaran saat kami menganalisis, menarik kesimpulan dan mengerti cara berorasi, diskusi yang baik di depan public dan menjadi public figure yang menarik namun sesuai dengan etika berkomunikasi. Terimakasih.



Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar