Home » » REVISI MAKALA EKONOMI

REVISI MAKALA EKONOMI

Written By Unknown on Rabu, 10 Oktober 2012 | 06.46


PENGANTAR
Puji syukur kami  panjatkan kepada Tuhan YME, atas ilhamnya kami dapat membuat dan merevisi makala ini. Kami mengambil Topik yang bersangkutan dengan 2 konsep ekonnomi, yaitu Mikro dan Makro. Dalam kesempatan kali ini kami membahas lebih dalam dan lebih spesifik tentang masalah-masalah yang ada dan terjadi dalam system ekonomi Mikro dan Makro, bagaimana proses ekonomi mikro dan makro, dan analisis dari studi kasus yang kami ambil dari ekonomi mikro dan makro. Demikian pengantar ini kami lampirkan, kiranya makala ini benar dan tepat sesuai realitas ekonomi saat ini. Terima kasih

Penyusun


DEFINISI EKONOMI MAKRO DAN MIKRO
EKONOMI MIKRO.
Ekonomi Mikro adalah, ilmu ekonomi yang mempelajari  2 sektor perusahaan dan rumah tangga. Ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input barang, dan jasa yang diperjual belikan. Dalam bagan di samping menjelaskan system perekonomian 2 sektor antara perusahaan dan rumah tangga, kedua sector tersebut memberikan hubungan timbale balik, rumah tangga memberikan SDM sebagai factor produksi, lalu perusahaan memberikan gaji sebagai bentuk kewajiban.

EKONOMI MAKRO.
Ekonomi makro adalah, studi tentang ekonomi secara keseluruhan menjelaskan secara keseluruhan. Hubungan yang dipelajari dalam ekonomi makro adalah hubungan kausal antara variable-variabel agregatif (keseluruhan)
Bagan disamping memperlihatkan proses / siklus ekonomi 3 sektor, yaitu pemerintah, rumah tangga dan perusahaan. Dalam suatu siklus pasti akan mengalami perputaran, bagan disamping menunjukan bahwa adanya keterkaitan perusahan dengan rumah tangga, rumah tangga dengan pemerintah dan pemerintah dengan perusahaan. Rumah tangga memberikan factor produksi kepada perusahaan yaitu SDM. Sedangkan Perusahaan melakukan kewajibanya kepada rumah tangga yaitu memberikan gaji atau upah dari tenaga kerja yang ia konsumsi, sementara itu, pemerintah menerima pajak dari rumah tangga dan perusahaan sebagai wujud kewajiban 2 sektor itu, lalu sebaliknya pemerintah memberikan jasa dalam bentuk lembaga keuangan dan penanaman modal bagi perusahaan dan rumah tangga.
Variabel tersebut adalah :
-         Tingkat pendapatan nasional
-         Konsumsi rumah tangga
-         Investasi nasional ( pemerintah maupun swasta )
-         Tingkat tabungan
-         Belanja pemerintah
-         Tingkat harga-harga umum
-         Jumlah uang yang beredar ( Inflasi )
-         Tingkat bunga
-         Kesempatan kerja
-         Neraca pembayaran
-         Eksport dan import
-         Dll
Kami akan membahas sistem Ekonomi makro secara lebih mendetail. Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.


Sebagai contoh dari masalah ekonomi makro, kami mengambil contoh dari masalah Kelonjakan kenaikan harga BBM.
DAMPAK KENAIKAN BBM
Dampak lonjakan bahan bakar minyak terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia dalam beberapa tahun terakhir
Kelangsungan ekonomi di indonesia telah terperosok dalam sektor makro, yang di mana struktur ekonomi Indonesia terpengaruh oleh lonjakan harga Bahan Bakar Minyak. Itu bisa dibuktikan dari kenaikan harga sembako bila BBM naik, harganya bisa meningkat 10 – 50%. Fenomena ini kian marak setelah kejatuhan orde baru, setelah terlahirnya era terpimpin. Dan negara diungkap menyimpan banyak hutang di bawah kepemimpinan Soeharto.
Contohnya seperti belakangan ini, 1 september 2012, terjadi kenaikan harga bbm pertamax yang dari Rp9500,- menjadi Rp9850,-. Kenaikan harga bbm tersebut dikarenakan harga minyak mentah di indonesia mengikuti harga minyak mentah internasional yang telah melonjak 0,07 – 0,15 juta barel per hari. Selama tahun 2003-2004 saja, harga Premium Rp 1.810 per liter. Pada 1 Maret 2005 menjadi Rp 2.400, kemudian pada 1 Oktober 2005 menjadi  Rp4.500. Terakhir kali pemerintah menaikkan harga BBM adalah pada 24 Mei 2008, yaitu menjadi Rp 6.000 per liter.
Walau harga minyak dunia naik turun, pemerintah Indonesia telah mensubsidi bbm sehingga hargany tetap pada Rp4500,- semenjak 29 Januari 2009. Subsidi harga Bahan Bakar Minyak terus berlanjut hingga menambah hutang indonesia terhadap negara luar. Tetapi tidak akan bertahan lama, setelah pemerintah tidak dapat mampu mensubsidi, harga bbm akan melonjak jauh dari nilainya kini. Indonesia tidak akan memiliki harga bbm paling murah lagi.
Dampak dari kenaikan bbm akan mempengaruhi banyak pihak, salah satunya adalah usaha kecil menengah. Biaya produksi otomatis akan meningkat untuk mengimbangi harga pasar minyak, karena harga bahan dasar dan pendistribusian juga naik.  Kondisi keuangannya juga menjadi rapuh, sehingga rantai perekonomian akan terputus; Maka dapat menimbulkan krisis ekonomi, seperti yang terjadi di Eropa saat kini. Harga jual produk mereka pun akan meningkat untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
            Kenaikan bbm juga mengakibatkan dampak yang buruk bagi karyawan. Perusahaan-perusahaan besar banyak memberhentikan karyawannya untuk meminimalkan beban produksi. Hal itu mungkin merugikan sejumlah besar karyawan swasta yang bekerja di instansi swasta. Namun pemberhentian pegawai tersebut hanya bersifat periodik, yang artinya instansi tersebut mulai menerapkan sistem cabut pegawai bila ternyata biaya produksi tidak sebanding dengan beban gaji karyawan.
ANALISIS ALUR GRAFIK KENAIKAN BBM DAN INFLASI KARENA NAIKNYA HARGA BBM.
 Dari grafik dibawah merupakan alur terjadinya inflasi akibat naiknya harga BBM. Mayoritas mata pencaharian terbesar masyarakat Indonesia berada disektor industry. Perusahaan industry dalam menjalankan perusahaannya memrlukan banyak minyak untuk menggerakan komponen-komponen yang menunjang kelangsungan produksi perusahaan itu. Jika harga minyak naik yang misalnya 500/perbarel mampu untuk kelangsungan hasil produksi yang bernilai 1000, jika harga minyak naik 500 maka jadi 1000/perbarel, otomatis secara hukum ekonomi proses produksi akan berkurang 500 dan menjadi 500. Maka untuk menutupi biaya produksi yang membengkak dan agar tidak terjadi kontraksi ekonomi maka diperlukan biaya tambahan. Jadi otomatis perusahaan akan menaikan harga barang yang diproduksi di pasaran. Dan secara otomatis juga semua harga akan naik yang dikahwatirkan terjadi inflasi dan akan berdampak kriisi ekonomi lagi.
 
Dari grafik diatas menyatakan bahwa BBM merupakan salah satu  aspek mendasar dalam kehidupan masyarakat, hal tersebut dapat terbukti karena saat harga BBM naik, otomatis semua harga bahan mentah maupun bahan pokok ikut melonjak.Sehingga harga penjualan naik untuk mengimbangi konsumsi bahan bakar minyak atau sumber daya yang bersangkutan. Selain biaya produksi yang naik, maka biaya distribusi pun ikut naik. Bila hal itu terus terjadi, maka kejadian krisis moneter pun bisa terulang kembali. Dan dapat mengakibatkan perekonomian negera pun lumpuh.

Seperti yang pernah bangsa Indonesia alami, saat mengalami krisis moneter, kamki mengambil contoh sebuah kasus Inflasi yang dialami Indonesia, karena melonjaknya nilai jual BBM yang melambung tinggi.
Sumbangan BBM terhadap Inflasi Sangat Besar
JAKARTA (Suara Karya): Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan tingkat inflasi pada periode Mei 2008 mencapai sekitar 1 persen. Ini terutama dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mulai berlaku Sabtu (24/5) pukul 00.00 WIB.
"Inflasi bulan Mei akan lebih tinggi dibanding April 2008 yang mencapai sebesar 0,57 persen," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, pekan lalu.
Menurut Rusman, BBM merupakan salah satu komoditas yang memberikan bobot sumbangan inflasi terbesar setiap bulan atau mencapai sekitar 1,7 persen.
"Karena bulan Mei akan berakhir dalam satu pekan lagi, maka sumbangan kenaikan BBM terhadap inflasi akan mencapai sekitar 0,425 persen," tuturnya.
Sehingga dengan tambahan inflasi yang juga disumbangkan kenaikan harga kebutuhan pokok pada tiga pekan sebelumnya, maka menjadikan inflasi akan mencapai sekitar 1 persen. Dampak kenaikan harga BBM terhadap masyarakat bersifat langsung , karena hampir sebagian besar kegiatan masyarakat terkait dengan energi.
"Untuk bulan Mei masih sekitar 0,425 persen. Namun untuk bulan Juni sumbangan BBM terhadap inflasi akan sangat besar. Sedangkan bulan Juli dampaknya semakin mengecil dan Agustus akan mencapai keseimbangan baru," katanya.
Rusman menambahkan, besaran tingkat inflasi akibat kenaikan harga BBM secara historis juga pernah dialami ketika pemerintah menaikkan harga pada tahun 2005. Dengan kenaikan BBM dan kebutuhan pokok lainnya itu, tingkat inflasi tahunan (year on year) atau Juni 2008 terhadap Juni 2007 bisa menembus tingkat 10 persen.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) diingatkan agar jangan sampai terlambat mengantisipasi kenaikan laju inflasi akibat kenaikan harga BBM. Hal ini akan mempengaruhi kepercayaan pasar pada rupiah. "Potensi inflasi bisa mencapai 11-12 persen. Itu perlu segera diantisipasi," kata Direktur Perencanaan Makro Bappenas Bambang Prijambodo.

Seperti studi kasus diatas, jika Indonesia mengalami kelonjakan harga BBM secara historis,maka bukan tidak mungkin lagi, Indonesia akan mengalami krisis bahkan akan mengalami kelumpuhan dibidang ekonomi. Negara Indonesia, pertumbuhan perkapita Negara Indonesia, sebesar 6,4% dan yang terbesar dari sector pertanian dan infrasturktur. Jika bahan bakar bersubsidi naik, maka biaya untuk produksi kembali meningkat, jiika semua meningkat termasuk ongkos dan tarif transportasi, jasa pengiriman dan jasa distribusi secara otomatis akan mengalami kelonjakan. Rumah tangga yang perekonomiannya berada di kelas bawah, maka akan semakin terpuruk karena mahalnya biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dan tingkat kemiskinan, tingkat kriminalitaspun akan meningkat.

FAKTOR-FAKTOR KENAIKAN HARGA BBM

Sebagaimana telah umum diketahui, setiap tahun pergerakan harga minyak dari waktu ke waktu selalu menjadi sorotan pelaku ekonomi dunia. Hal tersebut tidak lepas dari transmisi yang disalurkan dari salah satu komoditas energi ini. Minyak tidak hanya sebatas mampu mempengaruhi komoditas energi lain maupun komoditas mineral lain, tapi juga sangat berpengaruh terhadap pergolakan sendi perkenomian makro maupun mikro di hampir seluruh negara.
Sebagian kalangan tentunya sudah memahami bagaimana harga minyak dapat naik ataupun turun. Namun bagi sebagian lainnya, hal ini agaknya menjadi pertanyaan menarik mengapa dan apa penyebab serta bagaimana keseimbangan harga minyak terjadi. Uraian catatan berikut kiranya akan sedikit mengedukasi dan menjawab pertanyaan publik tersebut.
Di tengah kompleksitasnya, dengan beragam faktor yang berkaitan satu sama lain dan saling mempengaruhi, pada kenyataannya pergerakan harga minyak dari waktu ke waktu tidaklah mungkin dapat untuk dihitung dan diprediksi secara pasti. Namun demikian, eskalasi harga miyak yang mungkin terjadi umumnya dapat dipahami dengan melihat dua faktor, yaitu faktor fundamental dan faktor nonfundamental.
 
Keterangan dari bagan di atas;
Opec adalah : Organization of Petroleum Exporting Countries

Opec merupakan organisasi yang berisikan anggota Negara-negara yang meliki cadangan minyak surplus, Negara-negara dominan di kawasan jazirah arab ini merupakan pengekspor minyak terbesar di dunia. Anggota Opec saat ini adalah Anggota

Afrika

Asia

  • http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0d/Flag_of_Saudi_Arabia.svg/22px-Flag_of_Saudi_Arabia.svg.png Arab Saudi (negara pendiri, September 1960)
  • http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/ca/Flag_of_Iran.svg/22px-Flag_of_Iran.svg.png Iran (negara pendiri, September 1969)
  • http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f6/Flag_of_Iraq.svg/22px-Flag_of_Iraq.svg.png Irak (negara pendiri, September 1960)
  • http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/aa/Flag_of_Kuwait.svg/22px-Flag_of_Kuwait.svg.png Kuwait (negara pendiri, September 1960)
  • http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/65/Flag_of_Qatar.svg/22px-Flag_of_Qatar.svg.png Qatar (Desember 1961)
  • http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cb/Flag_of_the_United_Arab_Emirates.svg/22px-Flag_of_the_United_Arab_Emirates.svg.png Uni Emirat Arab (November 1967)

Amerika Selatan

  • http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e8/Flag_of_Ecuador.svg/22px-Flag_of_Ecuador.svg.png Ekuador (1973–1993, kembali menjadi anggota sejak tahun 2007)
  • http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/06/Flag_of_Venezuela.svg/22px-Flag_of_Venezuela.svg.png Venezuela (negara pendiri, September 1960)

Anggota yang keluar

  • http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/04/Flag_of_Gabon.svg/22px-Flag_of_Gabon.svg.png Gabon (keanggotaan penuh dari 1975–1995)
  • http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9f/Flag_of_Indonesia.svg/22px-Flag_of_Indonesia.svg.png Indonesia (anggota dari Desember 1962–Mei 2008)
Pada Mei 2008, Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan surat untuk keluar dari OPEC pada akhir 2008 mengingat Indonesia kini telah menjadi importir minyak (sejak 2003) atau net importer dan tidak mampu memenuhi kuota produksi yang telah ditetapkan.

Kemungkinan jadi anggota

  • http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/53/Flag_of_Syria.svg/22px-Flag_of_Syria.svg.png Suriah, http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/01/Flag_of_Sudan.svg/22px-Flag_of_Sudan.svg.png Sudan, dan http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/48/Flag_of_Bolivia.svg/22px-Flag_of_Bolivia.svg.png Bolivia (ketiga negara ini sudah diundang oleh OPEC untuk bergabung)
  • http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/05/Flag_of_Brazil.svg/22px-Flag_of_Brazil.svg.png Brasil (ingin bergabung setelah ditemukan cadangan minyak yang besar di Atlantik)
OECD.
Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD - Organisation for Economic Co-operation and Development) merupakan sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas. Berawal tahun 1948 dengan nama Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi Eropa (OEEC - Organisation for European Economic Co-operation), dipimpin oleh Robert Marjolin dari Perancis, untuk membantu menjalankan Marshall Plan, untuk rekonstruksi Eropa setelah Perang Dunia II. Kemudian, keanggotaannya merambah negara-negara non-Eropa, dan tahun 1961, dibentuk kembali menjadi OECD oleh Konvensi tentang Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi.

Anggota[1]

http://bits.wikimedia.org/static-1.20wmf12/skins/common/images/magnify-clip.png
Negara anggota OECD (tahun 2010). Anggota asli berwarna biru gelap.
Terdapat tiga puluh anggota penuh;[2]25 diantaranya (ditandai dengan *) dianggap sebagai negara berpendapatan tinggi oleh Bank Dunia tahun 2006.
Anggota pendiri (1961):
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/92/Flag_of_Belgium_%28civil%29.svg/22px-Flag_of_Belgium_%28civil%29.svg.png Belgia*
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/03/Flag_of_Italy.svg/22px-Flag_of_Italy.svg.png Italia*
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/ba/Flag_of_Germany.svg/22px-Flag_of_Germany.svg.png Jerman*
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cf/Flag_of_Canada.svg/22px-Flag_of_Canada.svg.png Kanada*
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4c/Flag_of_Sweden.svg/22px-Flag_of_Sweden.svg.png Swedia*
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f3/Flag_of_Switzerland.svg/20px-Flag_of_Switzerland.svg.png Swiss*
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/5c/Flag_of_Greece.svg/22px-Flag_of_Greece.svg.png Yunani*
Bergabung kemudian (menurut urutan tahun bergabung):
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9e/Flag_of_Japan.svg/22px-Flag_of_Japan.svg.png Jepang* (1964)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/bc/Flag_of_Finland.svg/22px-Flag_of_Finland.svg.png Finlandia* (1969)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b9/Flag_of_Australia.svg/22px-Flag_of_Australia.svg.png Australia* (1971)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3e/Flag_of_New_Zealand.svg/22px-Flag_of_New_Zealand.svg.png Selandia Baru* (1973)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/05/Flag_of_Libya.svg/22px-Flag_of_Libya.svg.png Libya* (1983)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fc/Flag_of_Mexico.svg/22px-Flag_of_Mexico.svg.png Meksiko (1994)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cb/Flag_of_the_Czech_Republic.svg/22px-Flag_of_the_Czech_Republic.svg.png Republik Ceko* (1995)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/09/Flag_of_South_Korea.svg/22px-Flag_of_South_Korea.svg.png Korea Selatan* (1996)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c1/Flag_of_Hungary.svg/22px-Flag_of_Hungary.svg.png Hungaria (1996)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/12/Flag_of_Poland.svg/22px-Flag_of_Poland.svg.png Polandia (1996)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e6/Flag_of_Slovakia.svg/22px-Flag_of_Slovakia.svg.png Slovakia (2000)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/78/Flag_of_Chile.svg/22px-Flag_of_Chile.svg.png Chile (2010)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f0/Flag_of_Slovenia.svg/22px-Flag_of_Slovenia.svg.png Slovenia* (2010)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d4/Flag_of_Israel.svg/22px-Flag_of_Israel.svg.png Israel* (2010)

Kandidat anggota

Akan menjadi anggota


Faktor Fundamental
Faktor fundamental ini merujuk pada prinsip-prinsip dasar atau pokok yang dalam kegiatan ekonomi dapat dimaknai sebagai pertemuan antara permintaan dan penawaran, yang mana permintaan (demand) bersumber dari konsumen sedangkan penawaran (supply) berasal dari produsen. Pada hakekatnya, harga (price) akan terbentuk melalui interaksi dari kedua komponen yang memiliki kepentingan yang berlawanan ini. 
Dalam dunia nyata dewasa ini, di mana seluruh negara di dunia hampir tidak ada lagi “sekat” untuk berinteraksi melakukan perdagangan satu sama lain, permintaan akan minyak merupakan representasi dari kebutuhan minyak hampir seluruh dunia. Sedangkan pada sisi sebaliknya, penawaran merupakan representasi dari produksi minyak di seluruh dunia, sehingga faktor fundamental di sini merupakan titik pertemuan antara kebutuhan minyak dunia dan produksi minyak dunia yang kemudian membentuk harga pada titik tersebut.
Secara empiris, penawaran minyak yang dalam hal ini merupakan produksi minyak akan dipengaruhi ketersediaan cadangan untuk kemudian diproduksi menjadi minyak. Selanjutnya, hal ini akan sangat tergantung kepada kemauan dan kemampuan negara-negara pemilik cadangan tersebut untuk memproduksi minyak. 
Dewasa ini kelompok negara penghasil minyak yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang memiliki sebagian besar cadangan minyak dunia menjadi sangat dominan dalam menentukan besar atau kecilnya produksi minyak dunia. Kesepakatan-kesepakatan yang terjadi di antara mereka, dengan kepentingan kepentingan tertentu yang mengikutinya dari waktu ke waktu, telah menjadikan naik turunnya produksi (supply) minyak secara kasat mata berada di tangan negara-negara tersebut.
Sebaliknya dari sisi demand, secara empiris permintaan dunia akan dipengaruhi oleh pemakaian minyak oleh negara-negara, baik yang tergabung dalam dalam komunitas ekonomi misalnya Organisasi untuk Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development) yang disebut OECD maupun negara-negara yang non-OECD. 
Namun demikian, pada kenyataannya demand minyak yang terjadi tidak secara langsung mencerminkan kebutuhan total negara-negara di seluruh dunia (baik yang tergabung dalam OECD dan non-OECD) ini untuk menggunakan minyak pada saat itu juga. Hal ini disebabkan pergerakan dan pengiriman minyak dari suatu negara ke negara lain memerlukan waktu. 
Mengingat pada hakekatnya minyak merupakan barang komoditas yang diperdagangkan, dalam jeda waktu tersebut sangat dimungkinkan eskalasi keperluan dan spekulasi-spekulasi yang pada akhirnya menjadikan demand minyak yang dimaksud bergerak naik dan turun. 
Spekulasi-spekulasi inilah yang menjadikan demand minyak susah ditebak dan ditentukan arahnya karena hal tersebut berkenaan langsung dengan barang dagangan lainnya, seperti mata uang dan saham yang keseimbangannya tercipta di financial market.


ANALISA FAKTOR FUNDAMENTAL
Menurut kami,Faktor fundamental timbul karena munculnya demand (permintaan akan suatu barang yaitu minyak dari Negara-negara yang tingkat kebutuhan akan minyak tersebut tinggi akan tetapi Negara tersebut tidak mampu mengimbangi akan konsumsi tersebut. Negara pada faktor ini khususnya adalah Negara-negara yang tingkat industrinya tinggi. Semakin tinggi tingkat industry maka semakin tinggi pula konsumsi minyaknya, otomatis permintaan akan meningkat dan hargapun akan naik untuk mengimbangi produksi minyak tersebut. Karena itu, opec sangat berpengaruh dalam harga minyak internasional.
 
Faktor Nonfundamental
Faktor nonfundamental dalam artian sebenarnya merupakan faktor-faktor yang selain faktor fundamental. Maksudnya adalah faktor selain penawaran dan permintaan seperti yang dijelaskan di atas. Pada kenyataannya, faktor-faktor inilah yang sejak dimulainya era perdagangannya minyak sangat menentukan titik keseimbangan harga minyak yang terjadi.
Hal ini menunjukkan bahwa selain faktor fundamental, faktor nonfundamental ini juga sangat berpengaruh pada titik harga minyak yang tercipta. Arah dari pergolakan faktor nonfundamental ini sangatlah sulit untuk ditebak. Hal inilah yang kemudian menjadikan arah pergerakan harga minyak dari waktu ke waktu juga susah untuk diprediksi dengan tepat.
Dilihat dari posisi perekonomian Indonesia, faktor penyebab eskalasi naik turunnya harga minyak seperti yang tersebut di atas secara langsung mempengaruhi terbentuknya harga minyak Indonesia yang biasa disebut dengan ICP (Indonesia Crude Price). 
Sulitnya pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menentukan asumsi pada titik harga ICP yang tepat dan presisi dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), secara historis telah menyebabkan perubahan-perubahan yang signifikan pada postur APBN. 
Tidak hanya perubahan signifikan pada pos penerimaan negara maupun pada pos pengeluaran negara untuk subsidi energi (BBM dan listrik), namun juga menyebabkan perubahan signifikan pada tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional. Pada akhirnya, hal ini akan berujung pada kebutuhan negara melakukan perubahan terhadap APBN di tengah tahun (APBN-Perubahan) seperti halnya yang hingga tulisan ini dibuat tengah dibahas pemerintah dengan DPR.

ANALISI FAKTOR NON FUNDAMENTAL
Faktor non fundamental adalah factor lain diluar fakto fundamental, jika factor fundamental memiliki 2 variabel yaitu demand dan price, maka dalam factor nonfundamental ini memiliki kaitan diluar variable tersebut. Factor nonfundamental biasanya terjadi ketika salah satu Negara anggota OECD maupun OPEC, mengalami gejolak ekonomi maupun social, maka akan berdampak pada organisasi tersebut dan mempengaruhi jumlah eksporting minyak bumi, maka secara otomatis akan berdampak kepada seluruh anggota yang bergabung dalam organisasi itu, seperti bagan diatas.
SOLUSI DAN PEMECAHAN MASALAH KENAIKAN BBM
Solusi pada masa lalu dalam mendorong turunnya harga kebutuhan pokok tak akan efektif jika pemerintah semata-mata hanya melakukannya dengan operasi pasar (pasar murah). Pemerintah tak akan mampu melakukannya dalam kurun waktu yang agak  lama. Operasi pasar hanya solusi sesaat. Dampaknya juga sesaat.
Selain itu, secara bersamaan pemerintah tetap bertanggung jawab membenahi sistem logistik dan distribusi yang selama ini boleh dikatakan amburadul. Jika bisa diperbaiki, disparitas harga-harga antardaerah atau antarpulau  tidak lagi terjadi secara mencolok akibat biaya logistik tinggi.

Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M.
Dosen Program Sarjana dan Pascasarjana Undiknas Denpasar; Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Undiknas Denpasar
Selain itu, menurut kami masih ada beberapa solusi untuk mengatasi kenaikan harga BBM, contohnya sebagai berikut:
v Tinjau Kembali Pengeluaran Anda.
Dalam hidup ini kita selalu punya keinginan dan kebutuhan. BBM adalah kebutuhan Anda. Bagaimana dengan busana? Itu bagian dari keinginan Anda. Tanpa sadar kita sering protes saat harga kebutuhan naik.
v Perhatikan pemakaian BBM Anda.
Kalau Anda banyak menggunakan BBM untuk kendaraan Anda, coba lihat lagi bagaimana cara Anda mengemudikan kendaraan. Mengemudikan kendaraan dengan serabutan dan ugal-uigalan bikin bensin Anda lebih banyak terbuang percuma.
v Tambah Sumber Pendapatan Anda.
Kenaikan BBM selalu diikuti dengan kenaikan barang lainnya. Dan ini makin berat karena penghasilan masih tetap. Karena itu, saya tak bosan mengingatkan, kunci dalam menghadapi kenaikan harga barang, salah satunya adalah punya sumber penghasilan tambahan.
Masih banyak lagi cara untuk mengatasi kenaikan harga BBM, Kenaikan harga BBM pasti akan mempengaruhi sendi-sendi Perekonomian. Misalnya, sembako naik, tarif transportasi naik dan masih banyak lagi.


KESIMPULAN
Jadi, kesimpulan yang kami ambil dari semuanya, dalam ekonomi makro, Ekonomi luas yang mencakup pola kegiatan ekonomi yang sangat besar, peran pemerintah dibutuhkan sebagai fasilitator,sebagai incubator, sebagai wadah yang menagtur, memanage dan mengaplikasikan dari semua yang telah direncanakan untuk menjaga stabilitas perekonomian Negara. Peran pemerintah juga dapat dikatakan sentral dan vital. Karena kami mengambil contoh kenaikan BBM sebagai pola keterkaitan Ekonomi makro, jadi disinilah kami menampilkan peran pemerintah yang dominan.
Kenaikan harga BBM, memang bergantung kepada nilai atau harga minyak internasional, Negara-negara eropa dan Amerika yang didaulat sebagai Negara Adidaya dalam perekonomian internasional, Sementara itu, Negara-negara di kawasan Arab, sebagai Negara produsen Minyak Dunia,dan penyuplai minyak dunia, jika kawasan Negara-negara tersebut mengalami krisis, maka otomatis, Negara kita juga akan mengalami imbas dari krisis tersebut. Memang sulit untuk menghindarinya, tapi kita masih bias mengelola dan memanage segala sesuatu yang ada, apa lagi Negara kita masih memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam yang masih dapat dikelola, jadi bukan tidak mungkin lagi, kalau kita dapat melakukan inovasi yang baru.


DAFTAR PUSTAKA
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar